Prediksi Harga Bitcoin di Juli 2023 Udah Tau Belum ?

Investor dan penggemar mata uang kripto Bitcoin (BTC) sedang menantikan perkembangan harga di bulan Juli 2023. Prediksi Harga Bitcoin di Juli 2023 akan sangat dipengaruhi oleh penutupan harga di akhir semester pertama tahun ini. Selain itu, investor juga menunggu keputusan terkait suku bunga dan izin perdagangan Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF) yang saat ini diajukan oleh perusahaan investasi BlackRock.

Menurut Kripto Ajaib , seorang ahli keuangan di bidang kripto, Panji Yudha, pergerakan harga Bitcoin di awal bulan Juli sangat tergantung pada penutupan harga BTC di bulan Juni. Jika Bitcoin mampu menutup bulan Juni di atas level harga US$ 30.000, maka ada peluang besar bagi Bitcoin untuk melanjutkan kenaikan harganya ke level US$ 32.000 di minggu pertama bulan Juli.

Namun, jika Bitcoin gagal menembus dan menutup di bawah level US$ 30.000, maka ada potensi pelemahan harga Bitcoin ke rentang harga US$ 27.350 hingga US$ 28.400. Rentang harga ini juga bisa menjadi area entry atau titik masuk bagi para investor yang ingin membeli Bitcoin.

Panji juga menyarankan bahwa ada potensi bagi investor untuk mengambil keuntungan sementara menunggu rilis data ekonomi Amerika Serikat, terutama data tingkat inflasi yang dijadwalkan akan dirilis pada 12 Juli 2023. Data inflasi AS akan menjadi faktor penting dalam keputusan suku bunga dan dapat berdampak pada pergerakan harga Bitcoin.

Sebelumnya, terdapat penurunan indeks harga konsumen (IHK) tahunan di Amerika Serikat pada bulan Mei menjadi 4%, di bawah ekspektasi sebesar 4,1%. Hal ini juga mencapai level terendah sejak Maret 2021. Jika IHK terus menurun, hal ini akan meningkatkan peluang Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan berlangsung pada 26-27 Juli 2023.

Panji juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Coinglass, harga Bitcoin rata-rata mengalami kenaikan sebesar 9,18% setiap bulan Juli sejak tahun 2013 hingga 2022. Hal ini menunjukkan tren bullish yang cukup kuat pada bulan Juli bagi Bitcoin.

Investor Menantikan Litecoin Halving

Selain itu, para investor juga menantikan Litecoin Halving yang akan terjadi pada 2 Agustus 2023. Litecoin Halving merupakan peristiwa yang terjadi sekitar setiap empat tahun sekali, mirip dengan Halving Bitcoin. Pada halving ketiganya, block reward Litecoin akan dipotong menjadi setengahnya, yaitu dari 12.5 LTC menjadi 6.25 LTC per blok. Hal ini juga diharapkan dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Meskipun proyeksi harga Bitcoin cukup optimis, Panji juga mengingatkan para investor tentang beberapa potensi isu yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin. Salah satunya adalah kekhawatiran terkait potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat yang diperkirakan akan terjadi dua kali hingga akhir tahun ini. Isu-isu tersebut perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi stabilitas harga Bitcoin.

Selain itu, para investor juga harus memperhatikan rilis data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Data PCE di bulan Mei diprediksi akan tumbuh menjadi 4,6%, lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya sebesar 4,4%. Angka yang lebih tinggi dari prediksi dapat menghentikan kenaikan harga Bitcoin.

Pada sisi lain, kabar dari Asia juga memberikan sentimen positif bagi Bitcoin. Kabar bahwa Hong Kong and Shanghai Bank Corporation (HSBC), bank terbesar di Hong Kong, telah mengizinkan nasabahnya untuk menjual dan membeli Bitcoin ETF dan Ethereum ETF yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Sentimen ini diharapkan dapat mendorong harga Bitcoin kembali menguji area US$ 31.400 dengan syarat Bitcoin dapat bertahan di atas level support psikologis US$ 30.000.

Seorang trader eksternal dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, memperkirakan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai level US$ 33.000 atau sekitar Rp 493 juta pada akhir semester ini. Harga US$ 33.000 merupakan level terendah yang terjadi pada Januari 2022.

Fyqieh juga memperingatkan bahwa indikator Stochastic RSI harian sudah mencapai poin 100/100, menandakan kondisi overbought. Kenaikan harga Bitcoin saat ini dianggap tidak wajar karena dipengaruhi oleh FOMO (Fear of Missing Out) yang berlebihan.

Meskipun demikian, Fyqieh memprediksi bahwa Bitcoin akan terus mengalami tren bullish dalam jangka waktu mingguan dan bulanan. Namun, untuk mengkonfirmasi kenaikan harga menuju level US$ 33.000, Bitcoin perlu berhasil menembus level resistensi di US$ 31.000 dan menutup di atasnya secara harian.

Untuk proyeksi harga Bitcoin di awal semester II-2023, Fyqieh memperkirakan akan mencapai sekitar US$ 34.800 atau setara dengan Rp 520 juta. Prediksi ini didasarkan pada golden ratio Fibonacci retracement 1.68 yang diambil dari rentang harga US$ 31.000 hingga US$ 25.000.

Namun, Fyqieh juga mengingatkan bahwa pasar kripto sangat volatil dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, investasi dalam Bitcoin dan aset kripto lainnya selalu melibatkan risiko tinggi. Keputusan investasi harus didasarkan pada penelitian menyeluruh dan pemahaman yang baik terhadap risiko yang terkait.

Secara keseluruhan, proyeksi harga Bitcoin untuk bulan Juli 2023 sangat tergantung pada penutupan harga di akhir semester pertama. Keputusan terkait suku bunga dan izin perdagangan Bitcoin ETF juga akan mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.

Investor perlu memperhatikan data ekonomi AS dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin. Meskipun demikian, tren bullish masih diharapkan berlanjut dalam jangka waktu mingguan dan bulanan, dengan target harga yang dapat mencapai US$ 33.000 dan bahkan US$ 35.000 jika implementasi proposal dari BlackRock berhasil dilakukan.