ID Palsu AI Menjadi Ancaman Baru Bagi Keamanan Kripto

Dalam perkembangan mengkhawatirkan, layanan baru bernama OnlyFake telah muncul, menawarkan SIM dan paspor palsu yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI). Layanan ini mengklaim berhasil melewati pemeriksaan verifikasi Kenali Pelanggan Anda (KYC) di berbagai bursa kripto. Harga ID palsu ini hanya $15, memberikan alat baru bagi peretas dan penipu kripto untuk menghindari identifikasi dan tindakan keamanan.

OnlyFake menggunakan “jaringan saraf” dan “generator” AI untuk membuat SIM dan paspor palsu dari 26 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa. Layanan ini menerima pembayaran dalam berbagai mata uang kripto melalui Coinbase.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa OnlyFake berhasil melewati verifikasi KYC di pertukaran kripto OKX menggunakan paspor Inggris palsu. Identitas tersebut dipajang di atas sprei, tampak seperti dokumen asli.

Saluran Telegram terkait OnlyFake menunjukkan keberhasilan mereka dalam menggunakan ID palsu ini di berbagai bursa kripto dan penyedia layanan keuangan, termasuk Kraken, Bybit, Bitget, Huobi, dan PayPal.

Munculnya layanan semacam ini menimbulkan risiko besar dalam industri kripto. Penipu dapat mengeksploitasi dokumen palsu untuk membuat rekening palsu, menyulitkan pihak berwenang untuk melacak dan menangkap mereka.

Pemilik OnlyFake, menggunakan nama samaran “John Wick,” mengklaim bahwa ID palsu mereka juga dapat menipu pemeriksaan KYC di bursa besar lainnya seperti Binance, Kraken, Bybit, Huobi, Coinbase, dan OKX. Meskipun OnlyFake mengklaim tidak membuat dokumen palsu untuk penggunaan ilegal, kekhawatiran akan penyalahgunaannya tetap besar.

OnlyFake memfasilitasi pembuatan dokumen palsu dengan cepat, membutuhkan waktu kurang dari satu menit. Layanan ini bahkan memungkinkan pengguna memalsukan metadata gambar, termasuk lokasi GPS, tanggal, waktu, dan perangkat yang digunakan untuk mengambil foto, meningkatkan kompleksitas upaya mencegah aktivitas penipuan.

Dalam konteks industri kripto yang terus berkembang, kehadiran alat palsu AI semacam OnlyFake menunjukkan tantangan serius dalam menjaga keamanan dan integritas sektor tersebut.