Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.
Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) telah mengambil langkah penting yang dapat berdampak besar pada dunia kripto. Mahkamah Agung menolak petisi dari Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, dan pendirinya Changpeng “CZ” Zhao. Petisi ini terkait dengan gugatan class action yang diajukan oleh investor, yang menuduh Binance secara ilegal menjual token yang tidak terdaftar sebagai sekuritas.
Langkah Mahkamah Agung ini menegaskan keputusan sebelumnya dari pengadilan yang lebih rendah bahwa undang-undang sekuritas AS tetap berlaku untuk bursa kripto, bahkan jika bursa tersebut tidak memiliki kantor pusat fisik di Amerika. Keputusan ini menciptakan preseden baru bagi industri kripto global, terutama dalam konteks regulasi lintas negara.
Keputusan Pengadilan yang Meningkatkan Tekanan pada Binance
Kasus ini dimulai pada April 2020, ketika Chase Williams, seorang investor, mengajukan gugatan class action atas nama para investor. Gugatan tersebut menuduh Binance menjual sekuritas tanpa lisensi sebagai bursa sekuritas atau dealer terdaftar. Pada Maret 2024, pengadilan yang lebih rendah memutuskan bahwa kasus ini dapat dilanjutkan karena transaksi token yang disengketakan diselesaikan di server yang berlokasi di AS.
Binance berusaha mengajukan banding atas keputusan ini pada Desember 2024. Dalam petisinya, Binance berargumen bahwa inovasi teknologi memungkinkan investor global untuk berdagang di bursa asing dengan mudah. Namun, Mahkamah Agung menolak petisi ini, memberikan lampu hijau bagi gugatan untuk dilanjutkan di pengadilan yang lebih rendah.
Riwayat Hukum Binance dan Changpeng Zhao
Keputusan terbaru ini hanyalah salah satu dari serangkaian tantangan hukum yang dihadapi Binance dan pendirinya, CZ. Sejak pertengahan 2023, Binance telah berada di bawah pengawasan ketat dari regulator AS. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengajukan gugatan terhadap Binance karena diduga menjual sekuritas yang tidak terdaftar dan melayani warga negara AS secara ilegal.
Pada November 2023, Binance mencapai penyelesaian sebesar $4,3 miliar dengan Departemen Kehakiman AS atas tuduhan pelanggaran undang-undang pencucian uang dan pendanaan terorisme. Penyelesaian ini menandai salah satu denda terbesar yang pernah dikenakan pada entitas kripto.
Selain itu, CZ dijatuhi hukuman empat bulan penjara pada April 2024 setelah mengaku bersalah atas tuduhan memfasilitasi pencucian uang dan gagal menerapkan kontrol Anti-Pencucian Uang (AML) yang memadai. Ia dibebaskan pada akhir September 2024.
Gugatan Lintas Negara dan Tekanan Global
Tekanan hukum terhadap Binance tidak hanya terbatas pada Amerika Serikat. Pada April 2023, Binance juga menghadapi gugatan class action di Kanada karena diduga melanggar undang-undang sekuritas negara tersebut. Gugatan ini diajukan setelah Binance mengumumkan rencananya untuk meninggalkan pasar Kanada pada Mei 2023.
Tidak hanya itu, kepailitan FTX juga menggugat Binance dan CZ sebesar $1,8 miliar terkait dugaan kesepakatan saham yang “penipuan” pada tahun 2021. Pada Agustus 2024, Binance menghadapi gugatan baru atas dugaan pencucian crypto yang dicuri, semakin memperburuk situasi hukum perusahaan.
Dampak bagi Industri Kripto
Keputusan Mahkamah Agung ini menandai titik balik bagi industri kripto global. Dengan semakin banyaknya negara yang memberlakukan regulasi ketat terhadap bursa kripto, pemain besar seperti Binance dihadapkan pada tantangan untuk menavigasi lanskap hukum yang semakin kompleks.
Bagi para investor, perkembangan ini menjadi pengingat akan pentingnya memahami risiko hukum yang terkait dengan investasi kripto. Sementara itu, regulator di seluruh dunia dapat menggunakan kasus Binance sebagai acuan untuk mengatur aktivitas bursa kripto lintas negara.
Kesimpulan
Keputusan Mahkamah Agung AS untuk menolak banding Binance mempertegas pentingnya kepatuhan terhadap regulasi di industri kripto. Dengan kasus ini yang kini dapat dilanjutkan di pengadilan, masa depan Binance dan pendirinya tetap berada di bawah pengawasan ketat. Dalam waktu dekat, kita mungkin akan menyaksikan lebih banyak perubahan di lanskap kripto global, baik dari segi hukum maupun inovasi teknologi.
Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency