Catat Sejarah Baru, Iran Pakai Kripto Untuk Pesan Barang Impor

Baru saja Iran membuat langkah yang sangat berani, Ini adalah pertama kalinya Iran membuat perintah impor secara legal menggunakan cryptocurrency. Langkah ini digunakan untuk menghindari ancaman AS yang melumpuhkan perekonomiannya.

Pesanan impor menelan biaya US$10 juta, memungkinkan negara tersebut untuk berdagang dengan negara lain tanpa perlu masuk ke dalam mekanisme keuangan global yang digerakkan oleh dolar. Tidak disebutkan cryptocurrency apa yang digunakan dalam transaksi bisnis, catat media Tasnim dan dikutip Reuters.

“Pada akhir September, cryptocurrency dan kontrak pintar akan digunakan secara luas dalam perdagangan luar negeri dengan beberapa negara target,” kata seorang pejabat dari Kementerian Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan di Twitter.

Amerika Serikat memberlakukan embargo ekonomi yang hampir lengkap terhadap Iran, termasuk larangan impor termasuk dari sektor minyak, perbankan, dan transportasi negara itu.

Teheran adalah ekonomi terbesar yang belum menganut teknologi cryptocurrency, lahir pada tahun 2008 sebagai alat pembayaran dengan tujuan mengurangi kontrol pemerintah atas keuangan dan ekonomi.

Tahun lalu, sebuah penelitian menemukan bahwa 4,5% dari semua penambangan bitcoin terjadi di Iran, sebagian besar argumennya adalah listrik murah di negara itu.

Menambang cryptocurrency dapat membantu Iran menghasilkan beberapa ratus juta dolar yang dapat digunakan untuk membeli barang impor dan mengurangi dampak ancaman.

Republik Afrika Tengah (CAR), salah satu negara termiskin di dunia, sudah merangkul kripto. Ini menjadi negara Afrika pertama yang membuat tender legal untuk bitcoin pada bulan April, dan bulan lalu mengeluarkan koin digitalnya sendiri.

El Salvador tahun lalu mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, meskipun proyek itu dirundung oleh skeptisisme publik di tengah jatuhnya harga kripto.