Investor Tetap Berinvestasi Meski ada Penurunan Harga di Aset Utama

Cara Membaca Chart Bitcoin
Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.

Ketua Umum Federasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Tegar Kurniawan Harmanda menyaksikan minat modal ventura untuk memanfaatkan startup atau proyek blockchain masih tinggi meski aset kripto menghadapi musim dingin.

Menurutnya, saat ini sebenarnya saat yang tepat bagi investor untuk menentukan startup atau proyek mana yang bisa dipercaya, yang memiliki esensi kuat.

“Crypto winter tidak memungkiri keinginan untuk investasi modal ventura. Saya melihat modal ada dan bisa digunakan untuk berinvestasi di startup crypto atau blockchain lainnya. Namun, beberapa pemodal ventura sekarang lebih selektif dalam menentukan startup atau proyek mana yang ingin mereka danai, ” kata Manda dalam info valid pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Menurut data Coinmarketcap.com, aset kripto utama, seperti Bitcoin, mencatat penurunan hampir 70% dari level tertingginya pada akhir tahun 2021.

Manda menjelaskan, di tengah situasi aset kripto yang penuh hambatan, para pemodal ventura semakin berkonsentrasi melakukan due diligence yang ketat saat mengambil keputusan untuk menggelontorkan dananya.

Perubahan sikap modal ventura ini memiliki sedikit pengaruh pada kondisi pasar dan risiko ekosistem kripto dan blockchain yang berada pada tahap awal perubahan.

Perubahan konsentrasi ini juga terlihat berbeda dari bulan dan tahun ini. Di masa lalu, sudah cukup bagi pemodal ventura untuk menyaksikan perubahan nilai token kripto di ekosistem mereka untuk berinvestasi dalam proyek rintisan atau blockchain. Namun, saat ini modal ventura tidak menjalankan sistem seperti itu lagi.

“Saat ini, para venturer perlu lebih waspada ketika berinvestasi di startup atau proyek crypto atau blockchain. Banyak dari mereka telah melihat nilai investasi dan rekam jejak jatuh karena proyek yang mereka promosikan secara aktif gagal, seperti kasus Terra yang mengalahkan seluruh industri kripto,” katanya.

Tidak hanya modal ventura, perusahaan besar atau institusi lain mulai memasuki industri crypto dan blockchain. Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang mempelajari peningkatan bisnis dengan memanfaatkan teknologi blockchain yang memiliki keunggulan transparansi, kecepatan transfer data, tingkat keamanan yang tinggi, dan interoperabilitas.

Manda menjelaskan, ada juga beberapa perusahaan besar dari berbagai bidang, mulai dari industri distraksi, media, hingga perbankan di Indonesia yang melakukan pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan bisnis melalui pemanfaatan blockchain.

“Jadi meski pasar crypto saat ini sedang lemah, teknologi backbone-nya yaitu blockchain masih menjanjikan untuk jangka panjang. Ini seperti revolusi internet di tahun 1990-an,” kata Manda.

Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *