Belajar cryptocurrency – Etoro, platform investasi global yang melakukan survei untuk memastikan tingkat kesediaan masyarakat untuk berinvestasi dalam mata uang kripto. Sebanyak 1.000 orang menjalani penelitian, dan hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar investor online memiliki minat untuk belajar tentang mata uang virtual. Namun, kurangnya pemahaman mereka membuat mereka enggan berinvestasi di aset digital ini.

Pendidikan, Volatilitas Harga, dan Ketakutan Scam

Sorotan dari survei ini adalah kurangnya pendidikan yang layak, volatilitas harga, dan ketakutan ditipu sebagai hambatan terbesar untuk adopsi cryptocurrency. Dalam hal pendidikan, 20% dari mereka yang memiliki koin-koin ini bersedia untuk mendapatkan lebih banyak pengertian. Mereka adalah orang-orang yang sering mengandalkan Youtube, Telegram, dan jejaring sosial lain untuk mengambil keputusan tentang perdagangan.

Di sisi lain, sekitar 75% dari mereka yang tidak pernah memiliki aset digital, mengatakan mereka tidak memiliki pengetahuan tentang mereka. Melihat lebih dekat pada data ini menunjukkan bahwa 44% dari semua responden yang tidak mau mengakuisisi mata uang virtual, menyalahkannya atas terbatasnya jumlah informasi yang mereka miliki.

Baca juga : Cara Investasi Menguntungkan Dengan Modal 10 Juta Di Mata Uang Digital

Persentase yang Lebih Besar Sangat Ingin Belajar Tentang Aset Virtual

Penelitian eToro juga menunjukkan 69% peserta tertarik untuk belajar tentang cryptocurrency. Beberapa di antaranya adalah orang-orang yang berusia antara  22 hingga 38 tahun, dan mereka memiliki akses mudah ke teknologi terbaru. Namun demikian, 40% dari generasi millennial yang tidak pernah berinvestasi dalam crypto dengan cepat menunjukkan bahwa hal itu disebabkan kurangnya keahlian mereka di area tersebut.

Hasilnya juga dinilai berdasarkan jenis kelamin, di mana pria dan wanita menguraikan faktor-faktor yang menghalangi mereka untuk berinvestasi. 41% pria mengaitkan kurangnya antusiasme mereka terhadap gejolak harga, sementara 54% wanita mengatakan itu karena kemampuan mereka yang rendah dalam cryptocurrency. Para wanita ini juga siap untuk belajar tentang teknologi modern ini.

Pendidikan yang Terkait dengan Cryptocurrency menjukkan minat yang paling Tinggi

Oleh karena itu, survei menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk menyediakan lebih banyak sumber daya pendidikan untuk belajar cryptocurrency.

Ini karena tingginya permintaan pendidikan di bidang ini dilihat dari hasil masing-masing kelompok. Selain itu, investor saat ini biasanya mempekerjakan penasihat keuangan untuk membantu mereka membuat keputusan tentang perdagangan.

Penelitian ini juga mirip dengan laporan LocalBitcoins yang dirilis awal pekan ini. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2018, ada lonjakan volume perdagangan Bitcoin di Negara-negara Amerika Selatan. Negara-negara seperti Peru dan Columbia memiliki volume perdagangan Bitcoin yang meningkat 20x dan 10x masing-masing, dibandingkan dengan 2017.