Pasar Kripto Melemah, tapi Bitcoin dan Ethereum Siap Tancap Gas Lagi?

Kamis ini, pasar cryptocurrency kembali menunjukkan pelemahan ringan setelah pernyataan dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve / The Fed) yang tetap waspada terhadap inflasi, meski belum menaikkan suku bunga. Sentimen global terkait kekhawatiran perdagangan juga turut menambah tekanan pada pasar.

Bitcoin dan Ethereum Turun Tipis

Harga Bitcoin (BTC), aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, diperdagangkan di kisaran $104.700 atau sekitar Rp1,7 miliar, mencatat penurunan sekitar 1,2% selama sesi perdagangan Asia pada hari Kamis. Sementara itu, Ethereum (ETH) juga ikut melemah sebesar 1,8%, dan berada di bawah level psikologis $2.860.

Penurunan ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global dan perlambatan pasar. Di sisi lain, aktivitas di pasar derivatif juga mencerminkan sikap hati-hati, dengan peningkatan posisi lindung nilai (hedging) di opsi, yang mengindikasikan investor mencoba melindungi diri dari kemungkinan fluktuasi harga dalam jangka pendek.

QCP Capital, Pasar Masuk Fase “Tenang” Musiman

QCP Capital, perusahaan perdagangan kripto yang berbasis di Singapura, menyebut bahwa pasar saat ini memasuki periode musiman Juni-Juli yang biasanya cenderung tenang, dengan aktivitas perdagangan yang lebih sepi dari biasanya. Menurut data internal mereka, volume perdagangan jangka pendek Bitcoin turun di bawah angka 40%, mencerminkan bahwa pasar sedang berada dalam fase konsolidasi atau istirahat sementara.

Meskipun demikian, fase ini bukanlah sinyal negatif. Banyak analis justru melihat periode tenang seperti ini sebagai “nafas sejenak” sebelum kemungkinan terjadinya lonjakan harga di paruh kedua tahun, yang secara historis memang lebih kuat untuk pasar kripto.

Skenario Kenaikan Baru Bitcoin, Target $145.000

Analis strategi kripto Joel Kruger memberikan pandangan optimis terhadap kondisi teknikal Bitcoin saat ini. Ia menyebut bahwa meskipun harga sempat terkoreksi, struktur teknikal BTC masih sangat sehat.

Menurut Kruger, selama BTC mampu menembus level tertinggi sebelumnya, peluang untuk melanjutkan tren naik tetap sangat terbuka. Bahkan, jika momentum ini terus berlanjut, ia memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai level $145.000 dalam beberapa bulan ke depan.

“Konsolidasi saat ini justru sehat untuk pergerakan jangka menengah. Ini seperti mengisi tenaga sebelum lari kencang,” ujar Kruger.

Ethereum Ikut Bersiap, Level $3.400 Jadi Incaran

Sementara itu, Ethereum – meskipun belum mendekati level tertingginya di tahun 2021 – mulai menunjukkan momentum kenaikan yang cukup menjanjikan. Kruger menekankan bahwa jika ETH berhasil menembus level $2.900, maka harga kemungkinan akan melanjutkan kenaikan menuju target berikutnya di sekitar $3.400.

Ethereum juga mendapat dukungan dari perkembangan ekosistemnya yang terus tumbuh, termasuk penggunaan dalam DeFi (Decentralized Finance), NFT, dan jaringan layer-2 yang semakin banyak digunakan.

Paruh Kedua Tahun Diprediksi Lebih Bullish

Sejumlah analis menyebut bahwa paruh kedua tahun ini secara historis memang lebih menguntungkan bagi pasar kripto, terutama karena meningkatnya partisipasi investor institusional, perkembangan proyek kripto besar, dan kondisi ekonomi makro yang lebih stabil.

“Yang terburuk mungkin sudah lewat, dan gelombang kenaikan berikutnya bisa datang tanpa banyak peringatan,” kata Kruger menambahkan. Ia memperingatkan bahwa investor yang hanya menunggu “sinyal pasti” bisa saja tertinggal ketika pasar mulai bergerak lebih agresif ke atas.

Kesimpulan

Meskipun saat ini pasar terlihat lesu dan harga beberapa aset utama menurun, banyak indikator menunjukkan bahwa ini hanyalah fase konsolidasi. Investor yang cermat justru melihat ini sebagai kesempatan akumulasi sebelum potensi lonjakan besar di kuartal selanjutnya.

Sebagai investor, penting untuk terus memantau pergerakan pasar, memperhatikan level support dan resistance, serta memahami konteks makroekonomi yang mempengaruhi sentimen kripto global.