Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.
Gedung Putih mengumumkan pada hari Jumat bahwa sejumlah perusahaan teknologi terkemuka, termasuk OpenAI, Google, Microsoft, dan Amazon, telah berkomitmen untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang aman, terlindungi, dan transparan. Inisiatif ini menandai langkah maju dalam memastikan penggunaan yang bertanggung jawab dan etis dari kecerdasan buatan yang semakin berkembang.
Dalam pernyataannya, Administrasi Biden menyatakan bahwa perusahaan yang mengembangkan teknologi AI memiliki tanggung jawab untuk memastikan produk mereka aman. Tujuannya adalah memaksimalkan potensi AI sambil mendorong standar tertinggi dalam pengembangannya.
Selain perusahaan yang disebutkan di atas, perusahaan lain seperti Anthropic, Meta, dan Inflection juga telah bergabung dalam komitmen ini untuk memastikan keamanan AI.
Sebagai bagian dari komitmen mereka, perusahaan-perusahaan ini berjanji untuk melaksanakan berbagai langkah yang mencakup pengujian keamanan sistem AI sebelum rilis, berbagi praktik terbaik untuk keamanan AI, berinvestasi dalam keamanan siber dan perlindungan terhadap ancaman orang dalam, serta memfasilitasi pelaporan pihak ketiga tentang kerentanan sistem AI.
Kent Walker, Presiden Urusan Global Google, menyatakan kegembiraannya untuk bergabung dengan perusahaan AI terkemuka lainnya dalam mendukung komitmen ini. Dia menegaskan bahwa kolaborasi dan pertukaran informasi akan menjadi kunci dalam membangun ekosistem AI yang aman dan bertanggung jawab.
Anna Makanju, VP Global Affairs OpenAI, menyambut baik komitmen ini sebagai kontribusi konkret dalam menjawab tantangan kebijakan yang sedang dihadapi oleh industri kecerdasan buatan. Dia juga menekankan bahwa praktik spesifik yang diumumkan hari ini akan membantu memandu diskusi yang sedang berlangsung mengenai regulasi dan etika AI di tingkat global.
Selain di tingkat nasional, pemerintahan Biden juga telah menjalin kerjasama dengan mitra internasional, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Jerman, India, Israel, Italia, Jepang, Nigeria, Filipina, dan Inggris, untuk membangun kerangka kerja global dalam mengembangkan dan mengimplementasikan AI yang bertanggung jawab.
Brad Smith, Presiden Microsoft, menggarisbawahi pentingnya komitmen ini sebagai upaya perusahaan untuk meluaskan praktik AI yang aman dan bertanggung jawab. Dia menambahkan bahwa dengan mendukung komitmen sukarela dan bekerjasama dengan pemimpin industri lainnya, Microsoft berusaha untuk menjadi bagian dari pergerakan yang mendorong perkembangan AI yang etis.
Tidak hanya dari pihak perusahaan dan pemerintah saja, para pemimpin global juga telah memperingatkan mengenai potensi penyalahgunaan teknologi AI generatif dan teknologi deepfake, terutama dalam situasi konflik. Oleh karena itu, pengembangan AI yang bertanggung jawab menjadi semakin mendesak.
Pemerintahan Biden sendiri telah menunjukkan komitmennya dengan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin kecerdasan buatan untuk membangun fondasi pengembangan AI yang etis. Selain itu, pemerintah juga mengumumkan investasi sebesar $140 juta oleh National Science Foundation untuk penelitian dan pengembangan AI.
Komitmen bersama perusahaan-perusahaan terkemuka ini menegaskan tiga prinsip mendasar yang harus menjadi dasar bagi masa depan AI—keselamatan, keamanan, dan kepercayaan. Langkah ini diharapkan akan memberikan landasan yang kuat menuju pengembangan AI yang bertanggung jawab dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.
Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency