Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.
Harga aset kripto atau cryptocurrency mengalami perjalanan yang cenderung menurun selama pekan ini, meninggalkan banyak investor dengan perasaan cemas. Namun, mari kita coba memahami pergerakan ini dengan lebih mendalam.
Menurut data dari Coin Metrics, harga Bitcoin akhirnya mencapai titik akhir perdagangan pada hari Jumat dengan penurunan sekitar 6%, berakhir di angka USD 26.038,41. Antara Kamis malam dan Jumat, harga Bitcoin seperti bermain naik turun dan sempat menyentuh kisaran USD 26.000.
Namun, perlu diingat, penurunan dalam harga Bitcoin ini juga memberikan pengaruh pada aset kripto lainnya. Harga Ether dan Binance Coin mengalami penurunan masing-masing sekitar 4%. Cardano (ADA) juga ikut merosot lebih dari 3% pada hari yang sama. Terlebih lagi, Ripple (XRP) mengalami penurunan sebesar 13%, dan token Solana juga tak ketinggalan dengan kerugian sekitar 7%.
Dalam satu minggu terakhir, harga Bitcoin merosot 11,28%, yang menjadikan ini minggu ketujuh dengan kerugian dalam delapan minggu terakhir dan sekaligus menjadi pekan paling buruk sejak November.
Penyebab dari penurunan yang cukup drastis ini muncul setelah laporan The Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, dilaporkan menjual sejumlah besar kepemilikan Bitcoin sekitar USD 373 juta pada tahun lalu dan pada tahun 2021.
“Penjualan besar ini tampaknya dipicu oleh ketidakpastian yang timbul setelah berita mengenai penjualan Bitcoin oleh SpaceX,” kata Darius Tabatabai, salah satu pendiri bursa kripto Vertex Protocol, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC.
Menurutnya, tidak ada sentimen lain yang menjadi penyebab utama, dan penurunan ini diperparah oleh likuiditas yang menipis pada musim panas, yang akhirnya mendorong likuidasi besar-besaran di pasar derivatif.
Namun, meskipun mengalami penurunan drastis dalam beberapa waktu ini, perlu diingat bahwa harga Bitcoin masih memiliki kenaikan sekitar 57% sepanjang tahun 2023.
Sebelumnya, Jesse Myers, seorang ahli kripto dan investor, telah memberikan pandangannya bahwa harga Bitcoin tidak akan mencapai angka USD 100.000 atau setara dengan sekitar Rp 1,5 miliar (dengan asumsi kurs Rp 15.318 per dolar AS) sebelum terjadinya peristiwa Halving 2024. Halving ini adalah salah satu siklus yang diperhitungkan oleh komunitas kripto, dan akan terjadi pada paruh pertama tahun 2024.
Myers menjelaskan bahwa pasar akan mengalami perubahan harga yang signifikan setelah Halving terjadi. Ini karena setiap peristiwa Halving membawa perubahan pada hadiah yang diterima oleh penambang untuk setiap blok transaksi yang mereka selesaikan, yang secara langsung mempengaruhi pasokan dan permintaan Bitcoin.
Dengan semua hal ini, meskipun mengalami fluktuasi dan penurunan dalam harga, perkembangan dunia kriptocurrency tetap menarik untuk diikuti. Seiring waktu, lebih banyak informasi dan wawasan akan terungkap, membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika aset digital ini
Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency