Bitcoin Pecah Rekor US$100.000, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Harga Bitcoin (BTC) baru saja mencetak tonggak sejarah baru dengan menembus angka US$100.000 untuk pertama kalinya. Lonjakan ini tidak hanya menjadi sorotan di kalangan investor kripto, tetapi juga membuka diskusi luas tentang masa depan mata uang digital tersebut.

Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, tren harga BTC dalam jangka pendek masih akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah perkembangan terkait Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis spot di Amerika Serikat dan nominasi Donald Trump sebagai Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).

“Nominasi Trump yang dikenal pro-kripto dapat menjadi angin segar bagi Bitcoin. Jika ia terpilih, ini bisa membuka jalan bagi BTC untuk diakui sebagai aset cadangan strategis di Amerika Serikat. Hal ini tentunya bisa memicu minat lebih besar dari investor institusional,” jelas Fyqieh.

Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran besar terkait potensi penurunan harga akibat aksi jual dalam jumlah besar dari investor. Fyqieh menyoroti aktivitas transfer besar dari Mt. Gox, salah satu bursa kripto yang sempat bangkrut pada 2014. Saat ini, Mt. Gox dilaporkan memegang sekitar 39.878 BTC, yang setara dengan US$3,92 miliar, untuk dikembalikan kepada para kreditor.

“Komunitas kripto khawatir bahwa BTC yang dikembalikan kepada kreditor ini akan segera dijual di pasar. Jika ini terjadi dalam jumlah besar, kelebihan pasokan bisa menekan harga BTC di bawah US$100.000,” tambah Fyqieh.

Selain itu, aksi ambil untung (profit-taking) dari investor jangka pendek juga berpotensi menjadi penghambat kenaikan harga lebih lanjut. Meskipun demikian, Fyqieh tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin.

Bitcoin Tumbuh 131% Sepanjang Tahun 2024

Sepanjang tahun 2024, Bitcoin telah menunjukkan kinerja luar biasa dengan kenaikan harga mencapai 131% secara Year-to-Date (YTD). Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya adopsi Bitcoin, baik di kalangan investor institusional maupun individu.

Beberapa institusi besar, termasuk perusahaan teknologi dan manajer aset global, terus memperkuat posisi mereka dalam Bitcoin. Adopsi ini dipicu oleh pandangan bahwa Bitcoin tidak hanya sebagai aset spekulatif tetapi juga sebagai penyimpan nilai yang potensial di tengah inflasi global.

Regulasi yang semakin ramah terhadap ekosistem kripto juga memainkan peran penting dalam mendukung kenaikan harga. Pemerintah di berbagai negara mulai meluncurkan kerangka hukum yang jelas untuk mengatur perdagangan dan investasi kripto, memberikan rasa aman bagi investor besar.

Prediksi Harga Bitcoin – Bisa Tembus US$200.000?

Melihat tren saat ini, beberapa analis memproyeksikan harga Bitcoin akan mencapai US$200.000 pada akhir 2025. Bahkan, prediksi lebih optimis menyebutkan bahwa BTC bisa melampaui US$1 juta pada tahun 2030.

“Tren ini menunjukkan bagaimana Bitcoin semakin dianggap sebagai aset yang sah dan stabil. Meski volatilitas jangka pendek tetap ada, tren jangka panjangnya masih sangat positif,” ujar Fyqieh.

Ia juga menambahkan bahwa adopsi institusional yang terus meningkat akan menjadi faktor kunci dalam perjalanan Bitcoin menuju legitimasi yang lebih besar di pasar keuangan global.

Dengan lonjakan harga yang begitu pesat dan prediksi masa depan yang menjanjikan, Bitcoin terus menjadi sorotan utama di dunia keuangan. Namun, bagi para investor, penting untuk tetap waspada terhadap fluktuasi jangka pendek dan potensi risiko yang muncul.

Kesimpulan

Bitcoin saat ini berada di persimpangan sejarah. Dengan harga yang telah menembus US$100.000, Bitcoin semakin mendekati statusnya sebagai aset utama di dunia keuangan. Meskipun ada tantangan, seperti kemungkinan aksi jual besar-besaran dari Mt. Gox dan ambil untung oleh investor, prospek jangka panjangnya tetap menjanjikan.

Bagi investor, penting untuk terus memantau perkembangan regulasi, aktivitas institusional, dan sentimen pasar untuk mengambil keputusan yang tepat di tengah pasar yang dinamis ini.