Berkat Blockchain TON, Pengguna Telegram Dapat Membeli nama Samaran

Pengguna aplikasi pesan instan Telegram kini dapat membeli nama pengguna melalui sistem lelang di platform Fragment. Beberapa dari nama pengguna ini, diamankan di blockchain The Open Network (TON), dan sudah diperdagangkan dengan harga yang sangat mahal.

Kurang dari 3 minggu setelah fitur diumumkan, pengguna aplikasi pesan instan Telegram sekarang dapat membeli nama pengguna mereka melalui blockchain The Open Network (TON) .

Berita itu secara resmi diumumkan dari aplikasi Telegram. Dengan demikian, pengguna messenger yang lebih dari 700 juta pengguna aktif dapat memperoleh satu atau lebih nama samaran dalam format “@xxx” melalui sistem lelang di platform Fragment .

Banyak nama pengguna yang sudah diperdagangkan dengan harga ratusan ribu dolar , seperti @nike ($480.000), @king ($373.000), atau @esport ($258.000). Harga minimum pertama-tama ditentukan oleh pemegang nama pengguna saat ini, kemudian berbagai pihak yang berkepentingan dapat melanjutkan penawaran hingga penjualan berakhir.

Dengan demikian, pengguna Telegram dapat menentukan satu atau lebih nama pengguna, yang kemudian dapat ditetapkan oleh pemiliknya ke satu atau lebih grup diskusi pilihan mereka. Tidak seperti nama pengguna klasik, nama pengguna yang tersedia di lelang dapat memiliki kurang dari 5 karakter untuk digunakan di platform .

Kepemilikan nama unik dari nama pengguna ini diamankan oleh blockchain terdesentralisasi TON , yang awalnya dikembangkan oleh tim Telegram yang terpaksa menyerah pada tahun 2020.

Selain itu, siaran pers Telegram yang ditujukan untuk pengguna platform disertai dengan pesan berikut:

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah media sosial, orang memiliki kepemilikan penuh atas nama pengguna mereka. Pengguna Telegram lama yang telah menentukan nama sejak awal, sekarang dapat memperoleh keuntungan dari pertumbuhan platform dengan menjual nama pengguna mereka melalui fitur lelang yang adil, transparan, dan sepenuhnya terdesentralisasi. »