Cara Menghitung Pemakaian Listrik Sehari – Hari

Cara menghitung pemakaian listrik

Salah satu kebutuhan yang paling berperan dalam kelancaran aktivitas sehari – hari adalah listrik. Listrik mulai ditemukan oleh Michael Faraday sejak tahun 1821. Hingga sekarang, listrik memiliki peran yang begitu penting dan berguna untuk banyak hal.

Penggunaan listrik dalam kehidupan sehari – hari berkesinambungan dengan biaya rumah tangga. Akan lebih baik jika Anda melakukan penghematan agar biaya rumah tangga juga bisa ditekan. Menekan biaya listrik, bisa dilakukan dengan menghitung pemakaian listrik dengan benar. Dengan demikian, Anda bisa mengira-ngira berapa kebutuhan biaya listrik bulanan dan menekannya sebaik mungkin.

Cara menghitung pemakaian listrik sehari – hari bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti yang berikut ini:

Cara menghitung pemakaian listrik

Pahami Golongan Listrik Rumah Anda

Cara menghitung pemakaian listrik barang elektronik yang pertama adalah mengetahui golongan listrik yang Anda gunakan. Pada rumah tangga, terdapat perbedaan golongan listrik yang mempengaruhi daya listrik dan tarif listrik yang dikenakan.

Golongan listrik yang biasanya digunakan oleh rumah tangga antara lain adalah 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, hingga 6.600 VA ke atas.

Golongan listrik ini memiliki perbedaan pada tarif listrik yang akan dikenakan ke pengguna, misalnya golongan listrik 900 VA yang membebankan tarif seharga Rp.1.352 per kwh, dan 1.300 hingga 6.600 VA ke atas dengan tarif Rp.1.467,28 per kwhnya.

Identifikasi Setiap Barang Yang Menggunakan Listrik

Setelah mengetahui golongan listrik rumah, cara menghitung pemakaian listrik alat elektronik selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi setiap barang atau perabotan di rumah yang menggunakan listrik.

Barang yang bisa Anda identifikasi terlebih dahulu adalah perabotan masak yang menggunakan colokan dalam setiap operasinya, seperti rice cooker, kulkas, dispenser, selanjutnya bisa disusul dengan benda lain seperti lampu, tv, ac, kipas angin, speaker, dan lain – lain.

Setelah itu, Anda bisa mulai mengidentifikasikan seberapa besar watt yang digunakan untuk mengoperasikan barang – barang tersebut. Biasanya, hal ini terletak pada kotak atau buku petunjuk di barang yang menggunakan listrik.

Selanjutnya, analisis berapa lama penggunaan benda tersebut perharinya yang selanjutnya dikalikan dengan pemakaian sebulan. Dengan ini, Anda akan mengetahui dengan jelas berapa besar pemakaian listrik melalui barang – barang tersebut.

Hitung Pemakaian Listrik Anda

Setelah segala informasi mengenai penggunaan listrik di rumah diketahui, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya yaitu melakukan kalkulasi atas pemakaian listrik.

Sebagai contoh, Anda memiliki 1 unit TV LED 30 Inci dengan daya 60 watt yang digunakan dalam 7 jam sehari. Jadi, pemakaian listrik terhadap TV tersebut adalah 60 watt x 7 jam bernilai 420 watt. Selanjutnya, bisa Anda lanjutkan dengan kalkulasi benda listrik lainnya di rumah, lalu total jumlahnya.

Adapun contoh hitungannya, adalah sebagai berikut:

30.000 watt (dari AC misalnya) + 420 watt (dari TV) + 550 watt (lampu) + 30.000 watt (dari rice cooker) + 625 watt (kulkas) = 61.595 watt adalah total listrik yang Anda gunakan perharinya. Selanjutnya adalah mendapatkan total Kwh yang kita gunakan yaitu 61.595 watt : 1000 = 61,595 Kwh.

Setelah mendapatkan total Kwh, Anda dapat menghitung tarif listrik yang akan dibayarkan perbulannya.Misalnya Anda pengguna golongan listrik 4.400 VA, maka dalam sebulan Anda akan membayar tagihan listrik sebesar, 61,595 Kwh x 1.467,26 x 30 hari = Rp. 2.711.276,391 perbulannya.

Berbagai cara menghitung pemakaian listrik di atas dapat membantu Anda dalam melakukan penghematan biaya listrik yang Anda keluarkan setiap bulannya. Akan lebih baik jika Anda selalu melakukan penghematan agar terhindar dari biaya listrik yang membengkak.