Teknologi Blockchain Dapat Membantu Melawan COVID-19

Blockchain Begitu Populer
Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.

Teknologi blockchain dapat digunakan oleh pemerintah untuk menghadapi krisis COVID-19 yang melanda dunia tahun ini. Menurut Menteri Keuangan Jepang , Taro Asi, teknologi ledger terdistribusi dapat digunakan untuk melacak kontak dan melindungi privasi pengguna.

Teknologi Blockchain Melawan COVID

Pada tahun 2020, krisis COVID-19 telah melanda seluruh dunia. Tidak ada negara yang belum terkena, virus Corona ini pertama kali dimulai di China.

Menurut data yang diberikan oleh Worldometers, lebih dari 23,5 juta kasus Virus Corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan negara yang paling terkena dampak adalah Amerika Serikat, Brasil, India, Rusia, dan Afrika Selatan.

Selama konferensi FIN / SUM Blockchain & Bisnis yang diadakan di Tokyo, Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menjelaskan bagaimana teknologi blockchain bisa sangat berguna untuk membantu melawan krisis virus Corona.

Tentang masalah tersebut, dia berkomentar :

“Dalam pertempuran melawan penyakit menular seperti ini, blockchain memberikan satu solusi untuk menghadapi COVID-19”

Patut diperhatikan bahwa acara yang diadakan di Jepang kebanyakan diikuti secara online untuk menghindari tempat keramaian.

Hanya ada sejumlah orang yang secara fisik hadir selama konferensi. Ini menunjukkan bagaimana pemerintah berusaha mengurangi konsentrasi besar individu di tempat-tempat yang berdekatan.

Ketika puncak kedua dan gelombang COVID-19 muncul di sebagian besar negara, pemerintah terus mencari cara yang lebih efisien untuk mengurangi perluasan virus.

Teknologi blockchain dapat digunakan untuk memberikan privasi kepada individu-individu yang dites positif melalui pelacakan kontak.

Selain itu, dengan informasi dan data yang lebih baik, pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih efisien tentang cara menangani virus ini.

“Beberapa komunitas blockchain mungkin masih memusuhi regulator karena keyakinan mereka dapat menghambat inovasi karena kurangnya pemahaman tentang teknologi,” kata Taro Aso. “Yang kami butuhkan adalah bekerja sama dan berkolaborasi untuk mempertimbangkan penggunaan terbaik dari teknologi di bawah tata kelola terbaik.”

Regulator di seluruh dunia telah mencoba untuk mengatur pasar blockchain dan crypto tetapi hanya beberapa negara yang dapat melakukannya dengan benar.

Jepang memperkenalkan kontrol besar pada perusahaan yang menawarkan layanan terkait blockchain dan kripto setelah beberapa masalah dengan bursa dan platform lain.

Komentar yang diberikan oleh Taro Aso menunjukkan bahwa negara-negara siap untuk memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain.

Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *