Melonjak Lagi, Harga Bitcoin Kini Tembus Rp 175 Juta

Penyebab harga bitcoin naik
Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.

Harga bitcoin terus menunjukkan nilai jual yang semakin melambung tinggi selama pandemi virus Corona (COVID-19) ini.

Meski ia sempat berfluktuasi, kini harga bitcoin pada perdagangan Minggu (10/8) menembus level tertinggi sejak awal agustus, yakni US $ 12,033 atau sekitar Rp. 175 juta (kurs Rp 14.600).

Dilansir dari Reuters, Senin (27/7/2020), 11 Mei, koin bitcoin berada di bawah tekanan akibat pemotongan penghargaan ketiga pada tahun 2020 dari 12,5 menjadi 6,25.

Pada saat itu, pemotongan hadiah atau yang biasa disebut halving mempengaruhi sisi penawaran bitcoin dan meningkatkan waktu yang dibutuhkan penambang bitcoin untuk mendapatkan hadiah mereka.

Namun menurut catatan kabarcoin.com mulai tanggal 20 Juli 2020, harga bitcoin kembali naik meski tidak sebesar saat ini di kisaran Rp 175 juta. Namun, dibandingkan dengan bulan Maret, nilai tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat. Maret lalu, harga bitcoin harga di hargai Rp 65 juta / Bitcoin.

Penyebab harga bitcoin turun

Baca juga : Cara Jual Bitcoin ke Rupiah Termudah Untuk Pemula

Penyebab harga bitcoin naik

Jumlah komunitas di lingkaran kripto semakin meningkat, banyak pedagang dan toko online telah menerima bitcoin sebagai alat pembayaran. Karena didapat melalui penambangan, ada sebagian orang yang menyebut bitcoin sebagai emas digital tersembunyi. Mereka percaya bahwa di masa depan, bitcoin akan memberikan nilai yang lebih tinggi dari yang ada saat ini.

Beberapa orang bersedia membeli bitcoin dari penambang dengan harga lebih tinggi. Meski hanya beberapa orang, jumlahnya terus bertambah.

Semakin banyak orang yang tertarik menjadi penambang karena harga bitcoin terus menanjak hingga mencapai puncaknya pada tahun 2017. Seiring dengan batasan jumlah maksimal bitcoin yang beredar adalah 21 juta Koin, semua orang tidak mau tinggal lagi untuk mencari emas digital. Baik dengan menambang atau membeli dari exchanger, sehingga menjadi penyebab harga bitcoin naik.

Penyebab harga bitcoin turun

Dalam hal penurunan harga bitcoin, prinsip pantulan bola berlaku di mana saja. Semakin cepat suatu benda terangkat, saat terjadi benturan, penurunan juga semakin cepat. Harga bitcoin telah turun drastis setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di kisaran Rp 250 juta per koin.

Pada saat artikel ini ditulis, harga bitcoin berkisar antara Rp170 juta hingga 175 juta per coin. Nilai ini berkurang lebih dari setengah harga maksimum, pertanyaannya mengapa?

Kasus pencurian yang dialami beberapa bursa besar dunia, seperti Mt. Gox, Bitfinnex dan lainnya, diduga menjadi salah satu penyebab turunnya harga bitcoin.

Seperti yang telah kita bahas tentang kepercayaan, orang menjadi curiga saat menyimpan uang di bursa dalam bentuk bitcoin. Mereka takut penjahat dunia maya akan mengambil mata uang digital yang telah mereka beli. Tak lama kemudian, orang menjual lebih banyak bitcoin daripada orang yang membelinya.

Hukum penawaran dan permintaan berlaku, sehingga menyebabkan harga bitcoin turun.

Kesimpulan

Bitcoin telah terbukti sebagai aset safe haven. Selama pandemi corona di awal tahun hingga pertengahan tahun ini, harga tercatat mengalami kenaikan yang luar bisa dan investor mulai menikmati hasil yang maksimal. Bagaimana dengan anda, apakah sudah mulai menikmati hasil profit dari Bitcoin ?

Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *