Kontroversi Uniswap, Apakah Proyek Ini Berubah Jadi TradFi dari DeFi?

Kontroversi Uniswap
Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.

Uniswap, protokol pertukaran token yang membanggakan diri sebagai platform keuangan terdesentralisasi (DeFi), mendapati dirinya dalam sorotan karena tantangan desentralisasi yang dihadapinya. Meskipun dianggap sebagai salah satu protokol DeFi paling sukses, Uniswap ternyata tidak sepenuhnya desentralisasi seperti yang diklaim.

Uniswap telah lama dikenal sebagai proyek open source yang dihargai, bahkan mendapatkan dukungan dana awal dari Ethereum Foundation untuk inisiatif perangkat lunak bebas dan sumber terbuka (FOSS).

Namun, baru-baru ini, Uniswap menjadi sorotan setelah mengirimkan surat penghentian kepada operator gateway InterPlanetary File System (IPFS), yang menjadi host fork pertukaran tokennya. Ancaman ini menciptakan kontroversi terkait klaim desentralisasi Uniswap.

Uniswap, sebagai decentralized exchange (DEX) terpopuler di dunia dengan sejarah memproses transaksi triliunan dolar, memutuskan untuk meluncurkan token UNI pada September 2020. Meskipun bernilai $4 miliar saat ini, token ini menuai kritik karena alokasi besar kepada pihak internal dan modal ventura.

Beberapa keputusan kontroversial Uniswap termasuk penerapan biaya 0,15% pada pasangan perdagangan populer tanpa memperhatikan kepentingan pemegang token UNI. Bahkan, respons terhadap saran peraturan AS membuat Uniswap menghapus 100 token dari antarmuka pengguna tanpa memberikan suara kepada pemegang token.

Pemegang token besar seperti Andreessen Horowitz (a16z) dan Binance memiliki potensi pengaruh besar dalam pemungutan suara atas proposal Uniswap. A16z bahkan masih mencantumkan Uniswap dalam portofolio investasinya.

Tidak hanya itu, beberapa pemegang token UNI menyatakan ketidakpuasan mereka. DeFi Education Fund, yang memiliki UNI senilai sekitar $3 juta, mengumumkan niatnya untuk menjual posisinya. Secara umum, investor merasa kurang puas dengan UNI yang belum mencapai level tertinggi dalam tiga tahun dan turun 85% dari level tertinggi sepanjang masa.

Kisah Uniswap memberikan gambaran betapa tantangan desentralisasi dan kepemilikan token dapat memengaruhi proyek-proyek DeFi, dan memicu perdebatan tentang sejauh mana klaim desentralisasi dapat diwujudkan dalam praktiknya.

Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *