Belum punya bitcoin? silakan anda buat rekening bitcoin telebih dahulu di BINANCE Atau BYBIT Dan Ambil bitcoin gratis setiap jam Disitus ini Kemudian anda bisa jual disini.
Bos Indodax Oscar Darmawan baru-baru ini menyoroti perubahan daya tarik aset kripto dari Bitcoin ke Ethereum, dimana ETH saat ini sudah menempati kapitalisasi terbesar setelah Bitcoin.
Menurutnya, Ethereum telah berevolusi menjadi Ethereum 2.0, sehingga kenaikan harga akan terus terjadi hingga tahun 2022.
“Dengan evolusi Ethereum 2.0, kecepatan, efektivitas, dan skalabilitas jaringan semakin meningkat sehingga dapat memproses lebih banyak transaksi komersial,” kata Oscar.
Oscar menjelaskan bahwa kekuatan Ethereum sebenarnya lebih besar dari Bitcoin.
Mata uang kripto ini , menurut Oscar, memiliki potensi besar untuk menaklukkan Bitcoin jika dikembangkan dengan baik.
“Secara teknologi, dalam hal harga dan, pada kenyataannya, ekosistem Ethereum telah mengungguli Bitcoin. Ethereum adalah ekosistem yang bagus, luar biasa dan digunakan di dunia institusi,” jelasnya.
Meski begitu, Oscar menjelaskan bahwa ada masalah yang cukup serius bagi Ethereum untuk menaklukkan Bitcoin.
Sebab, perubahan harga Ethereum selalu dihadapkan dengan masalah biaya gas yang terlalu mahal untuk operasionalnya.
“Biaya gas Ethereum adalah kuncinya. Jika pada tahun 2022 pengembang Ethereum dapat menurunkan biaya gas, saya pikir ada kemungkinan Ethereum akan keluar dari putaran Bitcoin,” jelasnya.
Seperti yang kami catat dari coinmarketcap, Sabtu 1 januari 2022, Ethereum berada di kisaran Rp 53,866,864.09.
Dibandingkan awal Januari 2021 dengan harga Rp 10 juta, Ethereum telah meningkat 480%, bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa Rp68 juta pada November 2021.
Ikut Google News dan Join Telegram Informasi | Diskusi Cryptocurrency