Hati-Hati, Dusting Attack Strategi Tebaru Untuk Lihat Isi Wallet

Sebuah tweet dari salah satu bursa Crypto terbesar Binance baru-baru ini mengumumkan bahwa banyak Altcoin terbesar di marketcap telah menjadi target Dusting Attack. Jenis serangan ini pada dasarnya memungkinkan penyerang menghilangkan nama identitas pemegang dompet kripto dengan memantau aktivitas transaksi dompet ini yang berasal dari sebagian kecil kripto yang dikirimkan kepada mereka.

Sekarang mari kita lihat pengertian dusting terlebih dahulu supaya anda bisa memahaminya.

Apa itu dusting  ?

Pengertian dusting adalah proses pembersihan debu atau jumlah koin terkecil dalam dunia kripto.

Apa itu Dusting Attack ?

Dalam bahasa cryptocurrency, arti Dusting Attack mengacu pada sejumlah kecil koin atau token – jumlah yang sangat kecil sehingga sebagian besar pengguna bahkan tidak menyadarinya.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan dusting ?

dusting attack adalah taktik yang telah dilakukan oleh hacker dengan mengirimkan “hadiah” aset kripto dalam jumlah kecil kepada pengguna. Yang mana “Hadiah” ini bisa berakibat pada pencurian data pengguna.

Mengambil Bitcoin sebagai contoh, unit terkecil BTC adalah 1 satoshi (0,00000001 BTC), jadi kita dapat menggunakan istilah dust untuk merujuk pada beberapa ratus satoshi.

Dalam pertukaran mata uang kripto, dust juga merupakan nama yang diberikan untuk sejumlah kecil koin yang “tertinggal” di akun pengguna setelah perintah perdagangan dieksekusi. Saldo Dusting tidak dapat diperdagangkan, tetapi hal ini tidak berlaku kepada pengguna Binance, karena dapat mengubahnya menjadi BNB .

Mengenai Bitcoin, tidak ada definisi resmi untuk Dusting karena setiap implementasi perangkat lunak (atau klien) dapat mengasumsikan ambang batas yang berbeda. Bitcoin Core mendefinisikan dust sebagai hasil transaksi yang lebih rendah dari biaya transaksi, yang mengarah pada konsep dust limit.

Secara teknis, dust limit dihitung berdasarkan ukuran input dan output, yang biasanya dihitung menjadi 546 satoshi untuk transaksi Bitcoin biasa (non- SegWit ), dan 294 satoshi untuk transaksi SegWit asli.

Yang berarti bahwa setiap transaksi biasa yang sama dengan atau lebih kecil dari 546 satoshi akan dianggap sebagai spam dan kemungkinan besar akan ditolak oleh node yang memvalidasi.

Cara kerja Dusting Attack

Aktor jahat menyadari bahwa pengguna cryptocurrency tidak terlalu memperhatikan jumlah kecil yang muncul di alamat dompet mereka. Jadi mereka mulai “membersihkan” sejumlah besar alamat dengan mengirimkan beberapa satoshi kepada mereka (yaitu, sejumlah kecil LTC, BTC, atau mata uang kripto lainnya).

Setelah membersihkan alamat yang berbeda, langkah selanjutnya dari Dusting Attack melibatkan analisis gabungan dari alamat tersebut dalam upaya untuk mengidentifikasi mana yang termasuk dalam dompet kripto yang sama.

Tujuannya adalah untuk menemukan alamat dan dompet dari pengguna yang di targetkan. Jika berhasil, penyerang dapat menggunakan pengetahuan ini untuk menyerang target mereka, baik melalui serangan phishing atau ancaman lainnya.

Dusting Attack awalnya dilakukan di jaringan Bitcoin, tetapi juga terjadi di Litecoin, BNB, dan mata uang kripto lainnya.

Kenapa Dusting Attack bisa terjadi ?

Karena sebagian besar cryptocurrency berjalan di atas blockchain publik dan dapat dilacak. Pada akhir Oktober 2018, pengembang Samourai Wallet mengumumkan bahwa beberapa pengguna mereka sedang terkena Dusting Attack. Perusahaan mengirimkan tweet yang memperingatkan pengguna tentang serangan itu dan menjelaskan bagaimana mereka dapat melindungi diri mereka sendiri.

Karena Dusting Attack bergantung pada analisis gabungan dari beberapa alamat, jika dana Dusting tidak dipindahkan, penyerang tidak dapat membuat koneksi yang mereka butuhkan untuk “mendeanonimkan” dompet.

Samourai Wallet sudah memiliki kemampuan untuk secara otomatis melaporkan transaksi yang mencurigakan kepada penggunanya. Meskipun limit Dusting 546 satoshi, banyak serangan Dusting saat ini berada jauh di atasnya dan biasanya berkisar antara 1000 hingga 5000 satoshi.